Bagaikan Air

September 8, 2008 by ondhon

Ingat lagi berjudul Bengawan Solo oleh Bp. Gesang. Dimana diceritakan bahwa ada sungai besar / bengawan yang mengalirkan air. Mengalirkan air ke laut. Laut yang amat luas, tanpa batas. Disanalah air mengalir itu berasal dan kembali lagi. Seperti kita dari Tuhan kembali ke Tuhan.

Air di samudera luas tanpa batas itu sedikit demi sedikit menjadi awan. Awan menjadi hujan. Dan akan kembali lagi ke Laut.

Namun, dalam perjalanannya air mengalami proses bermacam-macam atau yang dinamakan siklus air. Air – uap air – awan – hujan ,dll. Sebagian ada yang air hujan tersebut jatuh langsung ke laut. Ada yang jatuh di tepi pantai laut. Ada juga yang jatuh dijauh dari laut. Mungking ada yang jatuh di pegunungan yang tinggi sehingga sampai lautnyapun perlu waktu dan proses.

Sebagian air mengalir ke sungai langsung menuju laut. Sebagian air jatuh di dedaunan dihutan yang lebat. Dia perlu jatuh lagi ketanah, masuk kedalam tanah yang sebagian mengalir atau mengendap di dalam tanah. Sebagian mengalir menjadi mata air.

Sebagian mengalir dan berkumpul didanau menjadikan ikan-ikan atau anak kecil senang bermain bersamanya.

Sebagian air juga menjadi minuman yang menyegarkan dan disenangi, biarpun setelah itu di benci bahkan dianggap najis karena menjadi air kencing. Air kencing yang menjijikan karena bercampur dengan kotoran kita dan lama sekali bersemayam didalam septitank. Sunggunh air yang bau. Tidak ada orang yang menyukainya.

Sebagian air berkesempatan untuk mencucikan diri dengan meresap kedalam tanah, meresap dan meresap sampai mereka bersih,bening, disukai dan menyegarkan kembali. Namun sebagian besar air itu tetap kotor, berwarna, berbau, berasa pahit karena tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi bersih kembali. Bahkan kembali ke laut dalam keadaan tidak seperti semula.

Kita ini hanyalah bagaikan air. Ingin kembali dalam keadaan kotor atau seperti waktu kita berasal ?


Telah Terbit on September 8, 2008 at 8:36 am  Tinggalkan sebuah Komentar  

The URI to TrackBack this entry is: https://ondhon.wordpress.com/kita-ini-bagaikan-air/trackback/

RSS feed for comments on this post.

Tinggalkan komentar